Hai, kami adalah
JAKARTA FEMINIST
CERITA KAMI – Dimulai sebagai grup diskusi santai pada tahun 2014, Perkumpulan Lintas Feminis Jakarta (atau Jakarta Feminist) menjadi badan hukum pada pertengahan 2019. Kami adalah komunitas feminis berbasis di Jabodetabek yang bertujuan mempromosikan nilai-nilai feminis agar mencapai kesetaraan gender di Indonesia.
Jakarta Feminist merupakan inisiator Women’s March Jakarta, pengurus Feminist Fest, dan pencipta Cari Layanan, sebuah direktori untuk korban-penyintas kekerasan berbasis gender.
Women's March Jakarta
Mari ikut dan bersuara untuk hak perempuan dan kelompok minoritas lainnya.
Feminist Fest
Festival dwi-tahunan tentang kesetaraan dan keadilan bagi perempuan dan kelompok minoritas lainnya.
Advokasi dan riset
Penelitian dan advokasi yang bertujuan menciptakan ruang aman bagi semuanya.
Pendidikan
Kegiatan rutin seperti diskusi, pelatihan, lokakarya, pemutaran film, dan banyak lain lagi. Bahkan sekarang ada pelatihan online.
Bantuan kapanpun, dimanapun.
Carilayanan
Cari Layanan menyediakan informasi tentang bantuan bagi korban kekerasan berbasis gender di seluruh Indonesia.
Lembaga-lembaga yang terdaftar di sini merupakan lembaga non-pemerintah maupun lembaga pemerintah. Sebagian besar di antaranya juga menyediakan layanan gratis (tanpa biaya).
Cari Layanan bisa digunakan oleh korban serta teman dan keluarganya untuk mencari bantuan yang dibutuhkan.

PUBLIKASI
Beberapa publikasi kunci dari Jakarta Feminist.
SEAFAM
The Southeast Asia Feminist Action Network (SEAFAM) was initiated in August 2020 to build and strengthen feminist movements in Southeast Asia, with an initial focus on Indonesia, Malaysia, and the Philippines.
These three countries are currently facing significant challenges in terms of democracy and human rights. These problems are marked by increasingly oppressive government regimes, increasing restrictions on freedom of speech and association, the rise of intolerant and ultra-conservative groups, the persecution of human rights defenders, and the high level of discrimination and violence against women (both cis and transwomen) and other marginalized groups.
Facing this situation, we need to build a movement of solidarity to support and strengthen feminist work across Southeast Asia.
